Aqidah Islam didasarkan pada enam (6) pokok rukun iman, yaitu:
- Iman kepada Alloh swt.
- Iman kepada para Malaikat-Nya.
- Iman kepada Kitab-KitabNya.
- Iman kepada para Rosul-Nya.
- Iman kepada Hari Qiyamat.
- Iman kepada Qodar baik dan buruk-Nya.
Enam (6) rukun diantara rukun-rukun iman tersebut telah dinyatakan oleh Alloh swt dengan firmanNya:
Artinya:"Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Alloh, hari
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi". (QS.Al
Baqarah:177)
Sedangkan soal takdir, Alloh swt berfirman:
Artinya:"Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (QS. Al Qamar:49)
Keseluruhan
rukun iman tersebut telah dijelaskan oleh Rosululloh saw sebagai
jawaban terhadap Malaikat ketika bertanya tentang iman:
الْإِيمَانِ. قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاَللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya:"
Iman adalah engkau beriman kepada Alloh swt, para MalaikatNya,
Kitab-kitabNya, para Rosulnya, Hari Kemudian dan mengimani takdir yang
baik dan yang buruk". (HR. Muslim: 1, kitab Al-Iman).
Iman
tersebut bagi seseorang yang memilikinya merupakan dasar pandangan
hidupnya, dan penggerak yang melahirkan aktivitas amal sholeh yang
terlihatnya. Untuk itu, seorang hamba yang diberi taufiq oleh Alloh swt
selalu berjalan dalam dua hal:
- mewujudkan iman dan cabang-cabangnya serta menerapakannya dalam bentuk ilmu dan amal sekaligus.
- menolak berbagai hal yang menghilangkan, membatalkan atau mengurangi iman yang berupa fitnah-fitnah dzohir maupun bathin.