Home » » Ihsan

Ihsan

Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu:

(( أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ, فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ))

“Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” .
Dalilnya, firman Allah ta’ala:

إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ

“Sesunggunya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. An-Nahl:128).

وتوكل على العزيز الرحيم الذي يراك حين تقوم وتقلبك في الساجدين إنه هو السميع العليم

“Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.  Asy-syuaraa’: 217-220).

. وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِن قُرْآنٍ وَلاَ تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوداً إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya…”. (QS.  Yunus: 61).
Adapun dalilnya dari sunnah, ialah hadits Jibril  yang masyhur, yang diriwayatkan dari Umar bin Al-Khattab radhiallahu ‘anhu:

بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ

“Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba muncul ke arah kami seorang laki-laki, sangat putih pakaiannya, hitam   pekat rambutnya tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda sehabis dari bepergian jauh dan tiada seorangpun diantara kami  yang mengenalnya. Lalu orang itu duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, dan berkata:

!ياَ مُحَمَّدُ, أَخْبِرْنِيْ عَنِ الْإِسْلاَمِ

“Ya Muhammad, beritahukanlah aku tentang Islam!”.
Maka Nabi menjawab:

(( أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً ))

“Yaitu: bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah serta Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melakukan shiyam pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika mampu untuk mengadakan perjalanan ke sana.”
Lelaki itupun berkata:  صَدَقْتَ “Benarlah engkau.”
Kata Umar: “Kami merasa heran kepadanya, ia bertanya kepada beliau, tetapi juga membenarkan beliau.” Lalu ia berkata:

!أَخْبِرْنِيْ عَنِ الْإِيْمَانِ

“Beritahu aku tentang iman!”
Beliau menjawab:

(( أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْـرِهِ وَشَرِّهِ ))

“Yaitu: beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rsul-Nya dan hari akhirat serta beriman kepada qadar yang baik dan yang buruk.”
Orang itu pun berkata lagi: “Benarlah engkau.” Kemudian ia berkata:

!أَخْبِرْنِيْ عَنِ الْإِحْسَانِ

“Beritahu aku tentang ihsan!”
Beliau mejawab:

(( أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ, فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ))

“Yaitu: beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu  tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
Ia berkata lagi:

!َأخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ

“Beritahulah aku tentang waktu hari kiamat!”
beliau menjawab:

(( مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ ))

“Orang yang ditanya tentang hal tersebut tidak lebih tahu daripada orang yang menanyakannya.”
Maka  orang itupun berkata:

!أَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا

“Beritahukanlah aku (sebagian dari) tanda-tanda kiamat itu!”
Beliau menjawab:

(( أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعاَلَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ ))

“Yaitu: apabila ada budak  wanita melahirkan tuan puterinya dan apabila kamu melihat orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna, melarat lagi penggembala domba, saling bangga-membanggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi.”
Kata Umar: “Lalu pergilah orang laki-laki itu, sementara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama, sehingga Nabi bertanya:

يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِلُ ؟

“Hai Umar! Tahukah kamu, siapakah orang yang bertanya itu?”
ٍSaya menjawab: “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui.”
Beliau pun bersabda:

هَذَا جِبْرِيْلُ, أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ أَمْرَ دِيْنِكُمْ

“Dia adalah Jibril, telah datang kepada kalian  untuk mengajarkan urusan agama kalian.”


http://tigalandasanutama.wordpress.com/2011/04/14/3-landasan-utama-mengenal-agama-islam/

Artikel Terkait